Dompetku
menertawai isi piring di meja
Dia
berbisik was-was
“tidakkah
putri raja punya selera?”
Aku
terdiam harap cemas
Dan kau di
seberangku
Matamu melirik
ke barat
Seiring bulan menulis
syair pada lembar buku filsafat
Tak kudapati kau
risau pada isi piring itu
Ah. .lega
Kutelisik raut
wajahmu
Bibirmu melukis
senyum melingkar
Jari-jariku
lapar
Ingin memakan
kuku-kukumu
Tik...tok..tik..tok
Meong....meong..meong
Suara apa itu
berkokok?
Oh suara hati
yang menggonggong
Malam
perlahan surut
Dan
gelas mulai kehausan lagi
Namun
bulan kecil di sudut kota enggan melaut
Ia
takut pagi tak seindah malam ini
Yogyakarta,
16 November 2016,
manusia
setengah pena
0 comments:
Posting Komentar